Sejarah dusun jurang pelen

Dusun Jurang Pelen merupakan suatu daerah yang  eksotik  dimana sejauh mata memandang yang terlihat adalah suatu maha karya yang luar biasa indah, kesana berulang kalipun kita tak akan bosan . Jurang pelen terletak di daerah perbukitan , sehingga banyak menyajikan pemandangan yang indah seperti daerah sabana yang luas, bahkan daerah sabana di sana masih banyak yang perawan artinya masih hanya digunakan untuk keperluan ternak. Sungai-sungai yang  mengalir jernih , biasanya oleh penduduk sekitar digunakan untuk keperluan mandi , buang hajat, serta mencuci.

Nama dari Dusun Jurang Pelen memiliki makna tersendiri. Mengapa dinamakan Dusun Jurang Pelen? Kata Jurang , berasal dari kata jurang atu tebing dikarenakan di dusun tersebut banyat terdapat jurang atau tebing. Yang terdapat di sepanjang kanan dan kiri jalan di dusun tersebut.

Kata Pelen artinya rusak; dikarenakan jalan-jalan di dusun tersebut dahulunnya rusak total , karena banyak truk-truk besar atau alat-alat besar yang di gunakan untuk aktifitas penambangan pasir dan batu. Bahkan sampai sekarangpun masih rusak dan masih belum di perbaiki.

Diriwayatkan oleh beberapa Tokoh Sesepuh Masyarakat Desa Bulusari , adapun yang babat hutan yang pada akhirnya menjadi Desa Bulusari ini adalah para punggawa dari kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Ratu Kencana Wungu, karena daerah ini masih merupakan wilayah kekuasaan beliau yang berbatasan dengan Kerajaan Blambangan. Para punggawa itu itu sedang menjaga Damarwulan yang sedang dipenjara oleh Patih Logender di Kunjorowesi (penjara besi) yang sekarang menjadi sebuah nama daerah yang termasuk wilayah Kabupaten Mojokerto. Didalam proses pembabatan hutan ini mereka tidak menjadi satu, melainkan terpencar yaitu :

1.       Mbah Seco di daerah Bulu.

2.       Mbah Brojo di daerah Sukci.

3.       Mbah Seno di daerah Blimbing.

4.       Mbah Samuel di daerah Jurangpelen, dan.

5.       Mbah Anggowicono di daerah Jembrung.

Namun mereka sepakat bila mendapat kesulitan agar berkumpul dibawah pohon BULU, karena pohon tersebut merupakan pohon HASTA. Jadi walaupun lebatnya hutan, pohon tersebut tetap terlihat dari jauh sehinga tidak kehilangan arah.

Dengan terbukanya hutan hasil babatan hutan, mereka mendiami bersama istrinya masing-masing sampai berketurunan anak cucu. Sebelumnya mereka sempat berpesan pada anak cucunya, apabila kelak dikemudian hari daerah ini sudah ramai agar diberi nama sesuai dengan tanda-tanda pertama kali membabat hutan, yaitu : Bendomungal, Jatipentongan, Jurangpelen, Sumberpandan, Jembrung, Blimbing, Sukci, dan Bulu. Dan sebagai kesepakatan terdahulu maka daerah-daerah tersebut diringkas menjadi satu wilayah pemerintahan, yaitu BULUSARI. Kemudian masing-masing dari daerah – daerah tersebut berkembang menjadi sebuah dusun dan salah satunya adalah Dusun Jurang Pelen. Letak dusun jurang pelen ini berdekatan dengan dusun belahan yang terkenal dengan wisata pemandian sumber tetek atau candi belaan.


Walaupun di dusun tersebut sudah banyak warganya yang memiliki kamar mandi, tetapi masyarakatnya banyak yang lebih suka mandi di sungai selain karena airnya bersih, juga karena di dusun tersebut mencari air bersih itu susah. Sebenarnya ada air bersih , yang berasal langsung dari pegunungan tapi untuk mengambil air tersebut harus menempuh jarak yang lumayan jauh yaitu terletak di depan rumah kepala desa selain itu mereka juga harus antri dengan masyarakat yang lainnya. Air bersih tersebut di tempatkan dalam suatu ta-ndon yang besar, ada 3 tandon besar yang terletak di dusun tersebut. Oleh karena itulah , mereka lebih memilih mandi di sungai selain karena airnya melimpah juga bersih, tapi itu hanya berlaku untuk musim hujan jika musim  kemarau  datang biasanya air yang ada di sungai akan kering. Lalu masyarakatpun memilih mandi memakai air dari pegunungan, serta di bagi juga untuk keperluan air minum.

Di Dsn. Jurang Pelen banyak terdapat pohon-pohon dengan beraneka macam dan bentuk yang unik karena memang dulunya di daerah tersebut merupakan daerah hutan yang  lebat. Pohon-pohon yang ada di daerah tersebut adalah: pohon jati, pohon akasia, pohon mangga, pohon asam, pohon petai,pohon bambu, pohon beringin, pohon asem rowo, dll. Karena banyak pohon-pohon itulah , sehingga tidak heran kalau dusun tersebut sangat asri, dan bebas dari polusi.

Tapi ada salah satu keunikan tersendiri , yang merupakan cirri khas tersendiri  dari Dsn. Jurang Pelen yang membedakannya dengan dusun-dusun yang lainnya. Bahwa di dusun tersebut banyak di kelilingi oleh jurang dan tebing, yang terletak di samping kiri dan kanan jalan dari dusun tersebut,  jalannyapun kebanyakan naik turun. Memang itulah yag membuat Dsn. Jurang Pelen menjadi lebih indah dan eksotis.

lokasi:

Jarak tempuh Dusun Jurang Pelen ke Ibu Kota Kecamatan adalah 7 km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar ± 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke Ibu kota Kabupaten adalah 40 km, yang dapat di tempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Ketinggian tempat dusun Jurang Pelen berada pada ketinggian ± 575 meter dari permukaan laut. Bertopografi daerah pegunungan (tanah berbatu) dengan luas wilayah 436.417 m2.

Seacara Administratif Dusun Jurang Pelen terletak di wilayah Desa Buluh Sari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa dan dusun-dusun tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Dusun Pentongan Desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Jeruk Purut Desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Kunjorowesi Kabupaten Mojokerto. Di sebelah timur berbatasan dengan Dusun Belimbing Desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.

No comments:

Post a Comment